iklan

Kamis, 01 Oktober 2015

MENILAI TINGKAT KESADARAN


Kesadaran sendiri diartikan sebagai suatu kondisi gabungan antara terjaga dan siaga. Akibat dari keadaan tertentu, maka seseorang dapat mengalami penurunan kesadaran. Secara umum seseorang dapat mengalami penurunan kesadaran diakibatkan oleh kelainan struktur intrakranial, kelaianan metabolik/keracunan, atau kelainan psikiatris. Untuk itu diperlukan suatu alat untuk menilai tingkat kesadaran seseorang. GCS (Glasgow Coma Scale) digunakan sebagai alat skrining untuk mengidentifikasi pasien dengan penurunan kesadaran.

Respon Membuka Mata
Respon Verbal
Fungsi Motorik
1, Tidak ada sama sekali
1, Tidak ada sama sekali
1, Tidak ada sama sekali
2, Dirangsang dengan nyeri
2, Mengerang
2, Deserebrasi jika dirangsang nyeri
3, Dirangsang dengan suara
3, Kata-kata yang tidak jelas
3, Dekortikasi jika dirangsang nyeri
4, Spontan
4, Bingung
 4, fleksi normal dengan nyeri

5, Kata-kata bertujuan
5, Bisa melokalisasi nyeri,

6, Normal

Namun pada kondisi-kondisi tertentu, seperti Vegetative State/Minimally Conscious State, atau  Locked in Syndrome akan sulit dilakukan penilaian dengan GCS. Terdapat alat penilaian tingkat kesadaran baru yaitu FOUR (Full Outline of Unresponsiveness), bertujuan untuk mengatasi kelemahan- kelemahan penilaian GCS dengan skala yang mudah digunakan dalam penilaian neurologis. Klasifikasi FOUR : nilai 0-7 = tingkat kematian tinggi, nilai 4-14 = tingkat kematian sedang, nilai 15-16 = tingkat kematian rendah.


Respon Mata
Respon Motorik
Refleks Batang Otak
Respirasi
4 = kelopak mata terbuka atau pernah terbuka dan mengikuti arah atau berkedip oleh perintah
4 = ibu jari terangkat atau mengepal atau peace sign
4 = terdapat refleks pupil dan kornea
4 = pola nafas reguler, tidak terintubasi
3 = kelopak mata terbuka namun tidak mengikuti arah
3 = melokalisasi nyeri
3 = salah satu pupil melebar terus menerus
3 = pola cheyne stokes, tidak terintubasi
2 = kelopak mata tertutup namun terbuka jika mendengar suara keras
2 = memberi respon fleksi pada rangsang nyeri
2 = tidak ada refleks pupil atau kornea
2 = pola nafas ireguler, tidak terintubasi
1 = kelopak mata tertutup namun terbuka oleh rangsang nyeri
1 = respon ekstensi
1 = tidak ada refleks pupil dan kornea
1 = nafas dengan kecepatan diatas ventilator diintubasi
0 = kelopak mata tetap tertutup dengan rangsang nyeri
0 = tidak ada respon terhadap nyeri atau status mioklonus umum
0 = tidak ada refleks pupil, kornea, atau batuk
0 = apnea atau pernafasan dengan kecepatan ventilator

Tidak ada komentar:

Posting Komentar